Peneliti Uji Coba Obat Baru Anti HIV  

Diposting oleh denz2611

Senin, 4 Februari 2008 14:34 WIB
LONDON, MINGGU - Upaya para ahli kesehatan dunia untuk menemukan obat-obatan pencegah penularan HIV dan AIDS sepertinya tak pernah berhenti. Salah satu ambisi yang hingga kini belum terealisasi adalah menciptakan obat revolusioner berupa krim atau gel yang dapat melidungi wanita dari penularan AIDS, seperti halnya fungsi kondom pada pria.


Obat revolusioner yang dikenal dengan nama microbicide ini sudah digembar-gemborkan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi sejauh ini pengembangannya masih belum sempurna. Para ahli pun terus melakukan terobosan-terobosan baru melalui berbagai riset, dan salah satu di antaranya adalah mengujicoba sejenis obat bernama maraviroc untuk dijadikan microbicide.


Seperti dilaporkan awal bulan Februari ini, para peneliti yang tergabung dalam The International Partnership for Microbicides (IPM) telah mendapat izin dari produsen obat maraviroc, Pfizer Inc, untuk menggunakan obat tersebut. Para peneliti mengatakan, pihak Pfizer telah memberikan lisensi bebas royalti untuk mengetes dan mengembangkan maraviroc dalam bentuk krim atau gel yang dapat mencegah penularan dan infeksi HIV.

Maraviroc, yang dijual bebas dengan merek Selzentry dan Celsentri, adalah salah satu dari kelas terbaru obat HIV yang disebut CCR5 blocker, yang diklaim dapat mencegah virus masuk ke dalam sel dan menginfeksinya.


"Persetujuan ini telah menambahkan obat yang menjanjikan ini ke dalam saluran IPM, sehingga membuat kami dapat bereksplorasi dan mencari jalan lain mencegah dalam infeksi HIV," ungkap Dr Zeda Rosenberg, chief executive officer IPM.

Melalui persetujuan ini, IPM boleh mengembangkan, membuat dan mendistribusikan microbicide berbahan maraviroc di negara-negara berkembang tanpa harus membayar royalti. "Dalam upaya mengembangkan obat baru untuk mengatasi Aids, kami berkomitmen mencari cara agar obat-obatan kami dapat digunakan untuk memperlambat atau menghentikan epidemik ini," ungkap wakil Presiden Pfizer, Dr Jack Watters.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Aids hingga saat ini tercatat telah menginfeksi sekitar 33 juta orang di seluruh dunia. Virus ini juga telah menyebabkan 25 juta kematian dan sejauh ini belum ada vaksin yang dapat mencegah virus mematikan ini. Penggunaan kondom sebenarnya dapat memberikan perlindungan, namun banyak pria yang enggan menggunakannya.


Data dari PBB di sub-Sahara Afrika menunjukkan, hampir 61 persen orang dewasa yang terinfeksi HIV adalah wanita. "Wanita di negara berkembang khususnya memang sangat rentan terhadap HIV, dan membutuhkan cara baru untuk melindungi mereka," ungkap Dr Tachi Yamada, Presiden Bill & Melinda Gates Foundation's Global Health Programme.
Sumber : Reuters, kompas.com

This entry was posted on 22.08 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar